Penyakit peredaran darah adalah kondisi yang mempengaruhi sistem peredaran darah pada tubuh manusia. Termasuk di dalamnya ada jantung, saluran pembuluh darah, serta alirannya ke seluruh organ. Gangguan-gangguan penyakit tersebut sangat perlu Anda waspadai, mengingat kondisi semacam ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi.
Bahkan, jika kurang mendapatkan penanganan tepat, resiko terbesarnya adalah kematian. Nah, supaya dampak buruknya tidak sampai terjadi, maka penting sekali memahami cara melancarkan peredaran darah. Bagaimana caranya? Mari kita ulas secara lebih lengkap melalui artikel berikut ini.
Inilah Beberapa Penyakit Peredaran Darah
Sistem peredaran atau kardiovaskular adalah jaringan yang bertanggung jawab membawa darah ke seluruh organ tubuh. Sistem ini terdiri atas jantung, pembuluh darah (arteri, vena, dan kapiler), serta darah itu sendiri.
Jantung punya peranan sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh lewat arteri. Hasilnya yaitu darah yang mengandung oksigen dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan sel-sel tubuh. Darah juga berperan sebagai pengangkut limbah metabolik ke organ ekskresi.
Nantinya, setelah melewati sejumlah jaringan, darah yang kekurangan oksigen dan kaya karbon dioksida akan kembali ke jantung melalui vena. Di jantung, darah masuk ke paru-paru lewat pembuluh pulmonal untuk mengambil oksigen baru. Mereka sekaligus membuang karbon dioksida sebelum kembali ke sirkulasi tubuh.
Proses ini akan berlangsung secara terus-menerus selama manusia hidup. Namun, ada kalanya sistem ini mengalami gangguan sehingga menyebabkan berbagai penyakit serius. Berikut adalah beberapa penyakit peredaran darah beserta gejala umumnya.
1. Hipertensi
Gangguan yang pertama adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kebanyakan orang dengan hipertensi tidak memiliki gejala awal yang jelas. Kendati demikian, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol bisa memicu pusing, mimisan, bahkan sesak napas. Kondisi yang tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan kerusakan organ jangka panjang.
2. Aterosklerosis
Berikutnya ada aterosklerosis yaitu kondisi dimana plak lemak menumpuk di dalam arteri. Sehingga pembuluh darah akan menyempit bahkan mengeras. Sama seperti hipertensi, kondisi awalnya mungkin tidak terasa. Namun jika sudah parah bisa memicu nyeri dada, sesak napas, atau kelemahan otot di seluruh tubuh.
3. Penyakit Jantung Koroner
Jantung koroner adalah penyakit peredaran darah yang cukup mengkhawatirkan. Mereka dapat terjadi ketika pembuluh darah yang memasok jantung mengalami penyempitan terus-menerus. Akibatnya proses mengedarkan darah ke tubuh menjadi terhambat.
Di kondisi yang semakin kronis, organ jantung bisa mengalami kegagalan, atau dalam bahasa medis disebut “gagal jantung”. Jika gangguan tersebut sudah menyerang, maka jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien. Beberapa gejala awalnya seperti sering sesak napas, mudah lelah, serta pembengkakan kaki atau pergelangan kaki.
4. Trombosis Vena Dalam (DVT)
DVT adalah pembentukan gumpalan darah di pembuluh vena dalam, biasanya terjadi di bagian tungkai kaki. Gejala awalnya meliputi pembengkakan, nyeri atau kemerahan pada area yang tersumbat, serta sensasi panas layaknya terbakar.
5. Varises
Kebalikan dari DVT, varises adalah penyakit peredaran darah yang terjadi akibat pembengkakan dan pelebaran vena di permukaan kulit. Namun, posisinya hampir sama yaitu di bagian kaki, membuat otot-otot menonjol.
6. Stroke
Terakhir ada gangguan store yang terjadi akibat pasokan darah ke otak tidak lancar. Biasanya karena pembuluh darah mengalami pecah atau tersumbat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada bagian otak yang terpengaruh. Bahkan mempengaruhi fungsi tubuh yang terkait dengan area tersebut.
Gejala stroke sendiri dapat bervariasi. Termasuk kehilangan kemampuan bicara, kelemahan atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh, kesulitan berjalan, hingga gangguan penglihatan. Deteksi dini dan penanganan cepat sangat penting untuk mengurangi risiko kerusakan permanen sekaligus meningkatkan peluang pemulihan pasien.
Tips Memperlancar Peredaran Darah
Sistem kardiovaskular yang lancar merupakan salah satu kunci untuk menghindari risiko penyakit peredaran darah. Sehingga proses distribusinya ke seluruh tubuh bisa maksimal. Adapun cara melancarkan peredaran darah di tubuh manusia juga bisa mengkonsumsi herbal tradisional dari Sido Muncul Libidione yang bisa menjaga stamina sekaligus membantu tubuh untuk memperlancar sirkulasi darah. Kamu juga bisa mengikuti cara dibawah ini.
1. Teratur Melakukan Aktivitas Fisik
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meningkatkan aliran darah dalam tubuh serta memperkuat jantung. Anda bisa memulai dengan olahraga aerobik seperti berjalan kaki, berlari, berenang, atau bersepeda.
2. Menjaga Pola Makan yang Sehat
Sejumlah penyakit peredaran darah juga dapat terjadi karena faktor asupan. Oleh karena itu, pastikan selalu menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Hindari makanan tinggi lemak jenuh, gula tambahan, atau garam berlebih.
Prioritaskan konsumsi makanan tinggi serat, buah-buahan, sayuran, ikan, serta biji-bijian utuh. Di samping itu, upayakan untuk minum air putih yang cukup. Mengingat hidrasi yang baik sangat penting untuk menjaga kelenturan darah serta meningkatkan sirkulasi.
3. Jauhi Kebiasaan Buruk Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan
Merokok serta konsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah. Ini biasanya bermula dengan menyebabkan penyempitan arteri sehingga menghambat aliran darah ke seluruh tubuh. Sebisa mungkin kurangi atau hilangkan kebiasan buruk tersebut dari gaya hidup Anda.
4. Istirahat yang Cukup
Kurang tidur atau terlalu banyak aktivitas berat akan meningkatkan risiko penyakit peredaran darah. Karena itu, pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam serta hindari begadang.
5. Kelola Stres
Tak banyak yang menyadari jika stres sangat mempengaruhi sistem kardiovaskular. Bahkan kondisi terparahnya akan memicu kerusakan aliran darah. Untuk faktor ini, Anda bisa mencoba sejumlah praktik meditasi, yoga, atau teknik relaksasi lainnya.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda semakin mudah meminimalisir risiko penyakit peredaran darah. Hal yang sekaligus mendukung kesehatan jangka panjang. Pastikan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk membantu mendeteksi masalah sejak dini. Dengan begitu tindakan pencegahan dapat diambil secara cepat.