Cara menggunakan Avometer analog penting untuk kamu ketahui. Untuk kamu yang memiliki hobi atau profesi pada bidang listrik pasti tidak akan lepas dari alat ukur yang satu ini yaitu Avometer.
Avometer merupakan alat ukur khusus kelistrikan terutama pada kendaraan. Alat ini cukup lengkap daripada alat ukur listrik yang lainnya sehingga banyak digunakan oleh orang-orang.
Bagaimana Cara Menggunakan Avometer Analog
Avometer adalah salah satu alat untuk mengukur tegangan kelistrikan. Avometer merupakan sebuah singkatan dari Ampere atau satuan arus listrik, volt atau satuan tegangan listrik AC maupun DC, Ohm atau satuan resistansi hambatan listrik. Fungsi dari Avometer yaitu untuk mengukur tegangan listrik AC dan DC, mengukur arus listrik, dan mengukur resistansi.
Jadi, Avometer dapat kamu sebut dengan multimeter atau multitester. Alat ini merupakan salah satu alat ukur yang wajib ada pada bidang kelistrikan.
Baca Juga: Cara Menstabilkan Tegangan 12 Volt dan Rangkaiannya
Teknisi mobil, teknisi alat elektronik, dan teknisi instalasi listrik sangat sering menggunakan alat ini. Teknisi mobil menggunakan alat ini karena mobil modern juga merupakan sebuah benda elektronik yang memiliki sistem kelistrikan.
Maka dari itu, jika kamu merupakan teknisi mobil harus tahu bagaimana cara menggunakan Avometer analog dengan benar. Tidak hanya itu, Avometer juga berfungsi untuk keperluan lain yang masih berhubungan dengan kelistrikan, yaitu:
- Mengukur sebuah tegangan listrik jenis DC pada baterai atau aki.
- Mengukur sebuah tegangan listrik jenis AC pada instalasi listrik bangunan.
- Ukur tingkat konektivitas sebuah konektor atau kabel.
- Mengukur sebuah arus listrik DC. Khusus untuk fungsi ini, Avometer analog dapat mengukur arus sampai 250mA sedangkan Avometer digital dapat mencapai 10A.
- Mengukur tingkat hambatan atau resistansi sebuah resistor.
- Menentukan kualitas sebuah transistor.
- Mengukur kualitas sebuah kapasitor.
Menggunakan Avometer Analog
Pada saat kamu hendak mengukur tegangan dari sebuah sumber listrik, terlebih dahulu pastikan apakah tegangan tersebut adalah searah atau bolak-balik. Aki, baterai, dan panel surya merupakan contoh dari tegangan searah. Sedangkan listrik PLN dan generator merupakan contoh dari tegangan bolak-balik.
Perlu kamu ketahui bahwa untuk mengukur sebuah tegangan dari tegangan searah berbeda seperti tegangan bolak-balik. Sehingga perlu kamu cermati dengan baik dan benar agar tidak timbul sebuah kesalahan ketika berlangsungnya pengukuran tegangan.
Berikut ini merupakan beberapa cara menggunakan Avometer analog untuk mengukur tegangan kelistrikan:
1. Cara Mengukur Tegangan Searah (DCV)
Cara menggunakan Avometer analog yang pertama yaitu untuk mengukur tegangan searah (DCV). Kamu perlu memperhatikan adanya kutub positif dan negatif dari sumber tegangan untuk melakukan pengukuran tegangan searah.
Untuk kutub positif kamu gunakan kabel probe berwarna merah atau sebuah kabel positif sedangkan untuk kutub negatif gunakan kabel probe berwarna hitam atau sebuah kabel negatif. Jika kamu salah dalam penggunaan kabel yang tidak sesuai dengan kutub tegangan maka dapat mengakibatkan kerusakan pada Avometer.
Berikut cara mengukur tegangan searah:
- Pastikan kabel probe negatif tercolok pada soket negatif berwarna hitam dan kabel probe positif tercolok pada soket positif berwarna merah.
- Ubahlah selector voltmeter ke arah DCV dengan batas tegangan yang tertinggi.
- Kabel probe positif sambungkan ke sumber tegangan yang positif dan sebaliknya kabel probe negatif hubungkan dengan sumber tegangan yang negatif.
- Setelah masing-masing kabel probe terhubung ke sumber tegangan dengan benar, perhatikan jarum pengukurannya.
- Bila jarum pengukuran belum ada pergerakan, maka, putarlah selektor ke arah DCV dengan batas yang lebih rendah, contoh, sebelumnya batas pengukuran 30 DCV putar ke 20 DCV.
- Selanjutnya, lakukan langkah kelima sampai jarum petunjuk bergerak menuju angka pada papan skala.
- Pastikan kamu memperhatikan angka yang tertunjuk pada papan skala gunakan papan skala DCV atau V untuk membaca pengukuran.
- Hasil pengukuran dapat kamu hitung dengan membacanya.
2. Cara Mengukur Tegangan Bolak-balik (ACV)
Cara menggunakan Avometer analog yang kedua yaitu untuk mengukur tegangan bolak-balik (ACV). Berbeda seperti tegangan searah, tegangan bolak-balik tidak terdapat aturan mengenai kutub sebab tegangan bolak-balik tidak terdapat kutub sehingga kamu bisa dengan bebas menggunakan kabel probe saat pengukuran.
Kamu juga boleh terbalik dalam menggunakan kutub kabel probe. Pada saat mengukur tegangan bolak-balik, kamu harus berhati-hati supaya tidak terjadi hal yang merugikan seperti kesetrum.
Baca Juga: Cara Pasang Lampu LED di Kamar untuk Dicoba
Berikut ini merupakan cara mengukur tegangan bolak-balik:
- Kamu harus memastikan kabel probe positif tercolok pada soket positif berwarna merah dan kabel probe negatif tercolok pada soket negatif berwarna hitam.
- Kemudian, ubahlah selector voltmeter ke arah ACV dengan batas tegangan yang tertinggi.
- Pada saat mengukur tegangan bolak-balik tidak ada aturan tentang penggunaan kabel probe terhadap kutub listrik lantaran tegangan bolak-balik tidak mempunyai kutub listrik.
- Selanjutnya, setelah masing-masing kabel probe terhubung dengan sumber tegangan yang benar, perhatikan jarum pengukuran.
- Namun, jika jarum selektor tidak ada pergerakan maka ubahlah selektor ACV dengan batas yang lebih kecil. Misalnya 400 ACV putar ke 250 ACV.
- Lakukan langkah kelima sampai jarum petunjuk bergerak menunjuk pada angka papan skala.
- Pastikan kamu memperhatikan angka yang tertunjuk pada papan skala dan gunakan papan skala ACV untuk membaca pengukuran.
- Hasil pengukuran dapat kamu hitung dengan membacanya.
Nah, itu dia beberapa cara menggunakan Avometer analog yang bisa kamu coba. Setelah membaca ulasan ini kamu bisa mengetahui bagaimana cara menggunakan Avometer sehingga tidak perlu bingung lagi. Pastikan kamu mengikuti cara-caranya dengan benar agar mendapatkan hasil yang sesuai. Silakan kunjungi banyakcara.id untuk mendapatkan informasi penting yang lainnya.