Ibu kebanyakan baru tahu cara menggunakan pompa ASI elektrik setelah melahirkan. Berbulan-bulan kita menanti buah hati yang telah berdiam di perut ibu selama 9 bulan 10 hari. Segala macam persiapan kita telah atur. Setelah lahir ke dunia, sempat menitikan air mata. Sudah tahu kan perjuangan seorang ibu itu luar biasa?
Melahirkan menjadi gerbang menuju kehidupan yang spektakuler, mengapa tidak disaat bayi sudah ingin menyusu namun asi ibu belum keluar. Betapa sakitnya belum bisa memberikan hak dan kewajiban bayi.
Salah satu cara merangsang agar ASI lekas keluar yaitu dengan cara dipompa. Rajin memompa maka sedikit demi sedikit lama-lama akan membuahkan hasil. Nah simak langsung cara menggunakan pompa berikut ini
Meski demikian, sebagian Ibu merasa perlu memompa dengan bermacam-macam alasan. Terutama jika bekerja dan lama meninggalkan bayi jauh dari Ibu.
Pagi hari adalah waktu yang terbaik untuk memompa ASI. Sebab Ibu memiliki volume yang banyak di pagi hari. Pompalah payudara 60 menit sebelum menyusui atau 30 sampai 60 menit setelah menyusui.
Baca Juga Cara Membuat Nasi Lembek dengan Rice Cooker Agar Matang Sempurna
Alasan Memompa
Berikut ini alasan memompa ASI:
- Bayi tidak bisa menyusu langsung, dikarenakan prematur
- Posisi Bayi yang berada di rumah sakit karena alasan medis, otomatis Ibu tidak bisa menyusui secara langsung atau DBF
- Ibu sering meninggalkan bayi di rumah
- Ibu ingin stok ASIP di rumah
- Atau yang terakhir karena seret, jadi untuk merangsang keluarnya ASI
Tidak perlu khawatir, ASI seret atau bahkan belum keluar hingga 3-4 hari. Hal ini normal, karena perut bayi baru lahir hanya butuh ASI yang masih sedikit. Kira-kira 1 sendok saja, terlebih bayi prematur akan membutuhkan ASI kurang dari 1 sendok.
Walaupun memakai pompa ASI elektrik pun, harus selalu memompa payudara. Semakin banyak ASI yang dikeluarkan dari payudara, maka produksi ASI pun deras.
Memompa Menurut IDAI
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), perlu memakai pompa ASI yaitu sebagai berikut:
- Payudara bengkak karena sudah penuh namun bayi belum menyusu, maka harus dipompa
- Merangsang produksi ASI
- Bayi belum bisa menyusu langsung, dengan alasan tertentu
- Puting lecet sehingga sakit ketika bayi menyusu langsung
- Stok ASIP saat berada di luar rumah atau jauh dari bayi
Jadi tetap harus siapkan pompa ASI entah elektrik maupun manual.
Jenis Pompa ASI
Setelah tahu mengenai cara menggunakan pompa ASI elektrik, maka selanjutnya mari membahas jenisnya. Ada 2 jenis pompa ASI, yakni manual dan elektrik. Keduanya sama-sama bertujuan untuk memompa payudara, namun yang membedakan hanya cara menyedotnya.
Pompa Manual
Alat pompa ASI manual yaitu berjenis pompa yang bekerja menggunakan tangan. Dilakukan menekan oleh tangan pada alat tersebut. Berbeda dengan memerah yang dilakukan oleh tangan langsung ke payudara tanpa menggunakan alat. Ibu jadi lebih terbantu tanpa harus memerah ASI dengan tangan.
Alangkah baiknya, pompa payudara kurang lebih 7 menit per payudara. Lalu beri jeda satu menit dan pijat kembali payudara Ibu.
hal ini bertujuan untuk memberikan ruang payudara agar kembali produksi ASI untuk dipompa.
Baca Juga Cara Menggunakan Wardah Sunscreen Gel SPF 30 yang Benar
Pompa Elektrik
Electric breast pump merupakan alat pompa dengan bantuan listrik atau baterai. Pompa elektrik dengan listrik, maka harus dicolokkan ke sumbernya. Pada saat memompa pun lebih mempersingkat waktu, daripada pompa manual. Cocok digunakan untuk Ibu bekerja yang tidak memiliki waktu luang.
Cara menggunakan Alat Pompa ASI
Cara menggunakan pompa ASI elektrik tidak sembarang dan asal-asalan. Sebagai calon ataupun ibu harus mengerti tahapan menggunakan pompa ASI elektrik, sebagai berikut:
- Pastikan alat pompa sudah bersih dan higienis sebelum dipakai
- Siapkan alat pompa elektrik merk apapun, lalu pasang masing-masing peralatan sesuai tempat
- Pastikan nyaman agar tidak mudah lepas dan tidak mengganggu
- Posisikan pelindung payudara di posisi yang tepat agar nyaman dan tidak sakit. Apabila kurang pas, Ibu bisa menekan perlahan supaya tidak mudah lepas
- Colokkan ke sumber listrik
- Nyalakan tombol “on” dan atur ke intensitas pompa sesuai keinginan Ibu.
- Lakukan proses memompa ASI hingga Ibu merasa payudara sudah kosong
- Cuci tangan dengan air mengalir serta bersihkan semua pompa ketika selesai digunakan.
Apabila pompa elektrik hanya memiliki 1 lubang saja, maka reply sampai kedua payudara sudah benar-benar kosong. Sebab jika meninggalkan sisa, maka akan menjadi sebuah penyakit. Jaga selalu kebersihan tangan maupun pompa ASI, jika selesai sebaiknya langsung di sterilkan. Bisa dengan cara mencuci pompa menggunakan air panas dan sabun khusus.
Kelebihan Memompa Elektrik
- Tidak memakai tenaga untuk memerah payudara, cukup berdiam saja
- Proses memompa lebih singkat
- Irama ketika memompa dapat diatur, sehingga bisa menyesuaikan dengan kenyamanan Ibu
- Umumnya, pompa ini memiliki desain dengan dua lubang untuk memompa sekaligus, jadi lebih efektif
- Tersedia dalam beberapa fitur dan jenis. Salah satunya pompa ganda.
- Ibu tidak mudah lelah karena pompa yang bekerja sendiri
Kekurangan Memompa Elektrik
- Harga pompa lebih mahal
- Kadang pompa bersuara berisik
- Susah dibersihkan
- Kurang praktis untuk bepergian
Efek Samping Pompa Elektrik
- Hasil ASI berbau tidak sedap
- Ketergantungan
- Sakit payudara
Kesimpulan
Menggunakan pompa ASI terdapat beberapa alasan, karena Ibu bekerja hingga, prematur dan karena puting lecet. Cara menggunakan pompa ASI elektrik sangat mudah. Selalu jaga kebersihan pompa, agar steril dan tidak menimbulkan penyakit. Menggunakan pompa ASI ada kelebihan dan kekurangan.
Sungguh cara menggunakan pompa asi elektrik sangat mudah dan membantu. Sebab sebagai Ibu pekerja harus pandai mengatur waktu, walaupun hanya sekedar memompa ASI.